Sekolah di Jogja Implementasikan Kurikulum Merdeka

Sekolah di Jogja implementasikan Kurikulum Merdeka. Foto: istimewa

bernasnews – Salah satu sekolah di Yogyakarta melakukan implementasi Kurikulum Merdeka melalui salah satu pembelajaran Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang disingkat dengan mapel P5. Kompetensi Profil Pelajar Pancasila ini penting mengingat faktor internal yang berkaitan dengan jati diri, ideologi, dan cita-cita bangsa Indonesia, serta faktor eksternal yang berkaitan dengan konteks kehidupan dan tantangan bangsa Indonesia di Abad ke-21 yang sedang menghadapi masa revolusi industri 4.0

“Pelajar Indonesia diharapkan memiliki kompetensi untuk menjadi warga negara yang demokratis serta menjadi manusia unggul dan produktif di Abad ke-21. Oleh karenanya, Pelajar Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkelanjutan serta tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan,” kata Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum SMKN 2 Yogyakarta, Suci Wahyuningsih.

Salah satu yang menjadi tema wajib pembelajaran P5 di SMK adalah tema Kebekerjaan. Tema kebekerjaan merupakan tema wajib di Sekolah Menengah Kejuruan. Projek pada tema kebekerjaan dimaksudkan untuk menggali dan mengembangkan potensi peserta didik agar memahami ruang lingkup dan karakteristik pekerjaan sesuai dengan program keahliannya.

Koordinator pelaksanaan P5 Angga Virgi P menerangkan, tujuan pelaksanaan projek tema kebekerjaan ini diharapkan peserta didik mampu mengenali potensi diri, membekali diri dengan penguatan kompetensi, dan mengeksplorasi potensi lokal melalui pengamatan.

“Hal ini mendorong siswa untuk berlatih dalam hal kemampuan komunikasi aktif dan marketing, kolaborasi dalam dunia kerja, kreativitas dan proaktif serta aktualisasi diri. Peserta didik lebih siap menghadapi dunia kerja dan memanfaatkan peluang dan potensi usaha berdasarkan potensi lokal yang telah digali melalui pengamatan,” paparnya.

Puncak dari kegiatan P5 tema Kebekerjaan adalah siswa mengadakan pameran dengan memanfaatkan peluang dan potensi usaha dengan mempromosikan dan  menampilkan hasil karya  yang bisa berupa  kuliner atau kerajinan dari menggali potensi daerah masing-masing. Selain itu selama pelaksanaan pameran di slingi dengan menampilkan Pentas Seni Kearifan Lokal dari daerah masing–masing seperti Drama Kolosal Permainan Tradisional, Drama Belalang Goreng, Silat tradisional dan yang lainnya. 

Pelaksanaan pameran dan pentas seni diikuti siswa-siswi  dari  23 kelas dengan jurusan yang berbeda-beda. Pembukaan pameran dilanjutkan dengan pentas seni kearifan lokal dan kunjngan ke stand-stand pameran. Stand pameran ada 23 yang mewakili masing-masing kelas. Display pada stand pameran meliputi hasil kuliner, kerajinan batik, kriya logam dan kriya kayu. Pelaksanaan pameran berlangsung meriah dan semua peserta yang terlibat penuh antusias dan gembira.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *