bernasnews — Sastra Bulan Purnama (SBP) yang sudah berjalan rutin setiap bulan selama 11 tahun, Sabtu (28/1/2023) pukul 15.00 akan meluncurkan buku puisi karya Yuliani Kumudaswari, seorang penyair yang tinggal di Semarang. Bukunya berjudul ‘Tunjung Hati’ memuat 100 soneta diterbitkan Tonggak Pustaka Yogyakarta.
Pergelaran SBP kali ini diselenggarakan di Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya, Jalan Parangtritis No.364, Pandes, Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Apa yang dimaksud soneta? Wikimedia menuliskannya seperti berikut: “Soneta adalah bentuk kesusastraan Italia yang muncul sejak pertengahan abad ke-13 di Kota Firenze. Soneta lebih digolongkan ke dalam suatu bentuk sastra puisi oleh para sastrawan.. Bentuk puisi soneta muncul di Indonesia karena dibawa oleh para pemuda Indonesia yang bersekolah di Belanda.. Soneta disenangi oleh para pujangga sebab secara garis besar hampir sama dengan pantun..
“Penyair Indonesia banyak yang kembali menulis soneta, jumlah barisnya tetap dijaga 14 baris, yang terdiri dari empat bait. Bait pertama dan kedua terdiri dari empat baris dan bait ketiga dan keempat terdiri dari tiga baris” kata Ons Untoro, koordinator SBP kepada bernasnews.
Sejumlah pembaca, yang terdiri dari penyair, pembaca puisi, dan pembaca tamu akan tampil membacakan puisi soneta tersebut. Mereka adalah Landung Simatupang, Dhanu Priyo Prabowo, Ninuk Retno Raras, Yantoro, Meuz Prazt, Tosa Santosa, Bilya Al-wajdi, Chacha Baninu, Dani Saputra, Vivin Rachmawati dan Zee Susana.
Kemudian pembaca tamu Bupati Bantul periode 2010-2015 Sri Surya Widati dan Kepala Dinas Kebudayaan Bantul Nugroho Eko Setiyanto.
Seorang penyair dari Magelang, yang produktif menulis puisi, dan piawai memainkan alat musik Joshua Igho akan melagukan dua puisi karya Yuliani Kumudaswari. (*/mar)
