News  

MPP Kraton dan Lurah Panembahan Kunjungi BSSI RW 08 Suryoputran

Mantri Pamong Praja Kemantren Kraton Drs. Sumargandi, M.Si (Baju Biru) didampingi Lurah Panembahan RM. Murti Buntoro, SH, MIP (Jaket Hitam) beserta Faskel Kelurahan Panembahan saat mengunjungi BSSI RW 08 Suryoputran, Jumat (27/1/2023). Foto: Kiriman Tirto Hartono.

bernasnews –- Bank Sampah Surya Indah (BSSI) adalah salah satu pioner bank sampah di wilayah Kemantren Kraton, yang mana dengan dinamika permasalahan terus aktif. Demikian disampaikan oleh Mantri Pamong Praja (MPP) Kemantren Kraton Drs. Sumargandi, M.Si saat melakukan kunjungan ke BSSI, di Jalan Pesindenan, RW 08 Suryoputran, Kelurahan Panembahan, Kraton, Yogyakarta, Jumat (27/1/2023).

“Dengan adanya program zero sampah anorganik yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta semakin menambah kompak dan semangat bagi pengurus BSSI dalam mengelola sampah. Mudah-mudahan terus berkembang dan dapat menjadi contoh dari bank sampah lain di Kelurahan Panembahan,” ungkap Sumargandi.

Seperti telah diketahui, Bank Sampah Surya Indah (BSSI) RW 08 Suryoputran didirikan pada tanggal 27 April 2013, hingga kini tetap operasional. Awal berdiri adalah dari gagasan sekelompok ibu-ibu PKK RW 08 Suryoputran, Kelurahan Panembahan.

Suasana penimbangan sampah hasil pilah oleh nasabah/ warga di BSSI RW 08 Suryoputran, Jumat (27/1/2023). Foto: Tedy Kartyadi/ bernasnews.

“Dalam kiprahnya selama hampir 10 tahun ini, BSSI telah mendapatkan peringkat sebagai bank sampah Kategori Emas oleh LSM Unilever Persada dan berbagai penghargaan lainnya seperti bantuan peralatan dari KLH dan PPEJ beberapa tahun lalu,” beber Ketua BSSI Leonarda Pinahayu.

Dikatakan, bahwa operasional setiap bulannya pada hari Sabtu namun dikarenakan sebagian besar pengurusnya ada kepentingan sehingga diajukan menjadi hari Jumat ini (27/1/2023). “Meskipun demikian, para nasabah atau warga dapat memahami dan tetap setor hasil sampah yang telah dipilah. Dan yang menjadi surprise bagi pengurus BSSI adalah dikunjungi oleh Pak Mantri Kraton dan Pak Lurah Panembahan beserta Faskel Bank Sampah Kelurahan Panembahan,” terang Pipin, sapaan akrab Leonarda Pinahayu.

Dalam kesempatan itu, Lurah Panembahan RM. Murti Buntoro, SH, MIP mengatakan, bahwa sejak awal adanya Gerakan Zero Sampah Anorganik (GZSA) ini pemerintah kelurahan telah mengupayakan menanamkan mindset pada masyarakat untuk mempersiap tidak hanya jangka pendek namun bagaimana ke depan sampah itu menghasilkan suatu hal yang berguna.

Lurah Panembahan RM. Murti Buntoro, SH, MIP saat melihat langsung proses penimbangan sampah hasil pilah oleh BSSI RW 08 Suryoputran. (Tedy Kartyadi/ bernasnews)

“Selama ini mindset orang sampah itu barang sing wis ora dienggo (barang yang tidak terpakai, red) bagaimana kita mengupayakan barang yang sekiranya tak terpakai ini bisa kita daya gunakan, bisa untuk menambah income. Kedepan barang-barang yang sekiranya dapat kita manfaatkan secara maksimal dapat digunakan untuk investasi kegiatan masyarakat,” kata dia.

Lanjut RM. Murti menambahkan, terkait GZSA berati adalah membangun paradikma pada masyarakat dan ini memerlukan waktu. “Kami selalu mewanti-wanti (mengingatkan) untuk membangun mindset dari rumah tangga. Karena proses sampah dari rumah tangga itu sendiri volume tidak semakin susut melainkan semakin meningkat. Dengan program GZSA ini kita menuai manfaat dan bisa menurunkan debit sampah secara signifikan, hampir turun 40 persen meskipun belum merata,” ujarnya.

Pihaknya juga berharap, bahwa dengan keberadaan bank sampah yang merupakan menjadi embrio untuk GZSA. Kedepan, tidak hanya berada di wilayah tingkat RW namun bisa juga tingkat RT. Pasalnya RT yang dapat menyentuh langsung pada warga sehingga edukasinya pun dapat dilakukan secara intensif. (ted)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *